Tidak seperti biasanya, hari Kamis itu, 22 April 2010, pada jam 18.00 di Ruang Bosco sudah berkumpul banyak orang yang tergabung dalam Kelompok St. Fransiskus. (biasanya pada pk. 18.00 yang hadir baru Pak Gai, pembina, guru dan pembimbing kelompok ini, serta Ketua Sub-seksi Katekumen Bu Yenny dan suaminya Pak Taufik) .
Pada waktu itulah diadakan rekoleksi para calon pendamping katekumen St. Fransiskus. Dimulai pada pk. 18.15, rekoleksi dipimpin oleh Pastor Ferry SW, Pr. Sampai pk. 21.15 pun sebanyak 17 orang peserta tidak beranjak dari tempat duduk mereka karena asik menerima pembekalan dari Pst. Ferry.
“Pakar dari semua pakar dalam membimbing katekumen ada di sini, tetapi malah mengundang saya ....” kata Pst. Ferry mengawali sesi 1. Pakar yang dimaksud jelas Pst. Bogaartz, OSC. Namun begitu pengalaman Pst. Ferry dalam menangani katekumen di beberapa paroki sangat berguna bagi bekal para peserta nantinya.
Kelompok St. Fransiskus adalah orang-orang yang menyediakan diri untuk mendampingi para katekumen di masa mendatang. Perlu diketahui bahwa sampai saat ini penanganan katekumen masih dengan cara lama, dimana para katekumen sepenuhnya diberi pelajaran di kelas. Setelah 1 tahun belajar, dipermandikan. Beres!
Sedangkan cara baru yang akan diterapkan adalah dengan sistem pendampingan. Katekumen didampingi selama 1 tahun, kurang lebih 27 pertemuan, untuk:
Pada waktu itulah diadakan rekoleksi para calon pendamping katekumen St. Fransiskus. Dimulai pada pk. 18.15, rekoleksi dipimpin oleh Pastor Ferry SW, Pr. Sampai pk. 21.15 pun sebanyak 17 orang peserta tidak beranjak dari tempat duduk mereka karena asik menerima pembekalan dari Pst. Ferry.
“Pakar dari semua pakar dalam membimbing katekumen ada di sini, tetapi malah mengundang saya ....” kata Pst. Ferry mengawali sesi 1. Pakar yang dimaksud jelas Pst. Bogaartz, OSC. Namun begitu pengalaman Pst. Ferry dalam menangani katekumen di beberapa paroki sangat berguna bagi bekal para peserta nantinya.
Kelompok St. Fransiskus adalah orang-orang yang menyediakan diri untuk mendampingi para katekumen di masa mendatang. Perlu diketahui bahwa sampai saat ini penanganan katekumen masih dengan cara lama, dimana para katekumen sepenuhnya diberi pelajaran di kelas. Setelah 1 tahun belajar, dipermandikan. Beres!
Sedangkan cara baru yang akan diterapkan adalah dengan sistem pendampingan. Katekumen didampingi selama 1 tahun, kurang lebih 27 pertemuan, untuk:
- belajar tentang agama katolik
- belajar menjadi anggota Gereja
- belajar menjadi warga lingkungan
- belajar berdoa
- belajar mengenali kitab suci-Nya
- belajar menghidupi sakramen-sakramen-Nya
- belajar menghidupi imannya
- belajar menjadi orang katolik!
Semoga melalui rekoleksi ini, para calon pendamping dapat semakin tekun dalam mempersiapkan diri dengan penuh dedikasi dan komitmen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar