Senin, 19 April 2010

sebagai PRODIAKON


Dalam kurun waktu 1999-2007 saya hanya terlibat koor di Lingkungan. Itu juga tidak rutin karena kelompok koor ini terdiri dari mahasiswa, maka biasanya di waktu-waktu libur mereka, baru kami warga lingkungan dibutuhkan.


Baru pada akhir 2007, saya dipanggil Pst. Bogaartz, OSC, untuk diminta membantu sebagai prodiakon. Dengan komitment yang tinggi saya jalani tugas sebagai prodiakon, sampai sekarang. Karena saya tidak tahan udara panas, maka saya minta ditugaskan pada misa kedua, pukul 07.30. Ternyata pada misa pukul 07.30 setiap minggu sudah penuh, dan tidak ada prodiakon yang bermaksud untuk pindah jadwal. Maka tiap bulannya saya hanya bertugas 2 (dua) kali, yaitu Sabtu pertama pk. 17.00, Minggu ke tiga pk. 07.30, dan Minggu ke lima pk. 07.30.


Walaupun saya hanya bertugas 2 kali dalam sebulan, namun hampir setiap minggu saya bertugas, karena secara kebetulan selalu ada prodiakon yang berhalangan hadir.

Dalam tugas mengantar komuni kepada warga yang sakit dan jompo, saya mendapat jadwal setiap minggu pertama, minggu ke tiga dan minggu ke lima.


Kemarahan Pst. Bogaartz, OSC . terhadap prodiakon yang tidak memberi tahukan ketidak-hadirannya sangat bisa dimengerti, karena bila prodiakon kurang, maka misa menjadi lebih lama. Akibatnya jarak ke misa berikutnya menjadi lebih pendek.


Sekarang ada masalah teknis pencucian tangan. Berdasarkan simulasi yang saya lakukan, urutan paling ideal adalah:

1. Orang pertama dibaris paling depan kanan, disusul oleh orang kedua, ketiga, keempat

2. Orang pertama langsung mundur, ke bangku ke 3 (bila tidak ada, ke bangku ke 2)

3. Orang yang duduk paling kiri di bangku ke tiga (bila tidak ada, langsung orang bangku ke 2) menyusul berbaris melalui bangku terdepan.

4. Orang yang duduk paling kiri pada bangku kedua menyusul di belakang prodiakon terakhir bangku ketiga.


Semoga Tuhan selalu menyemangati kami semua. Amin.

1 komentar:

  1. Bagi rekans prodiakon semua, artikel ini sangat baik untuk dijadikan sebagai inspirasi dalam menilik diri. semoga segera ketemu dengan aji-aji paling ampuh dalam melayani dan menyemangati.

    herry purwanto

    BalasHapus