Setelah satu tahun belajar, akhirnya pada malam Paskah, Sabtu 23 April 2011, sebanyak 23 orang katekumen menerima sakramen babtis. 10 orang dipermandikan pada misa jam 18.30 dan 13 orang pada jam 21.30. Dari 13 orang katekumen yang dibabtis pada pukul 21.30 itu 3 orang tinggal menerima inisiasi saja, karena mereka berasal dari Gereja Protestan, dan permandiannya sudah dianggap sah oleh Gereja Katolik.
Pendampingan, pengajaran dan katekisasi telah dilakukan selama satu tahun ini oleh para pendamping, para wali babtis. Inilah model baru yang dijalankan di Laurentius, yaitu dengan model pendampingan. Wali babtis harus mendampingi para katekumen dari awal. Mereka juga harus mengajar, mendampingi, memberi bimbingan rohani sejak seorang katekumen mulai belajar tentang agama katolik.
Seorang pendamping atau wali babtis memberi pendampingan kepada paling banyak 3 orang katekumen. Tidak lebih dari 3 orang untuk menghindari system kelas atau kolosal. Masalah iman bukan hanya masalah ilmu pengetahuan yang diberikan di kelas, tetapi terutama masalah pembimbingan rohani yang kontinyu.
Seorang katekumen yang sejak awal hingga akhir pendampingan tidak mengalami perubahan dalam hidupnya, jelas tidak bisa dibabtis betapa pandainya dia! Perkembangan iman katekumen itu menjadi tanggung jawab wali babtis. Menjadi seorang wali babtis harus menerima pembekalan selama satu tahun juga. Dan pada masa pengajaran dan pendampingan katekumen berlangsung, mereka masih harus menerima pembekalan materi setiap 2 minggu sekali oleh Pastor Paroki.
Dengan tertatih-tatih namun penuh ketekunan, para katekumen dinyatakan “layak” dipermandikan oleh Pastor Paroki. Selamat juga kepada para wali babtis, atas kesuksesannya membimbing para katekumen (seluruh katekumen bisa dibabtis, tak seorang pun yang tertinggal).
Selamat kepada ke 23 orang katekumen.
Gereja menunggu karya Anda semua.
Selamat Paskah 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar