Senin, 31 Januari 2011

PELANTIKAN PEMAZMUR


Setelah lebih dari satu tahun bertugas sebagai pemazmur, pada hari Minggu, 23 Januari 2011, sekitar 30 orang pemazmur dilantik secara resmi oleh Pst. Yulius pada misa sore itu.


Sebelumnya pemazmur selalu serabutan, biasanya salah seorang dari anggota koor yang sedang bertugas. Mereka yang bertugas sebagai pemazmur pun jarang yang bersedia mengenakan pakaian pemazmur (jubah pemazmur).

Mazmur tanggapan sering kali dihilangkan dan diganti dengan lagu antar bacaan oleh koor. Bait pengantar Injil dibacakan oleh lektor atau oleh pastor, tidak pernah dinanyikan.

Kondisi itulah yang diubah oleh Pst. Bogaartz, osc, sejak lebih dari setahun yang lalu.
Pemazmur harus orang khusus yang ditugasi sebagai pemazmur dan bait pengantar Injil. Orang yang bertugas harus mengenakan jubah pemazmur, dan berbaris bersama petugas liturgi yang lain, dengan urutan barisan: Misdinar, Lektor 1, Pemazmur, Prodiakon, Lektor pembawa Kitab Suci, Frater/Diakon, Pastor.

Pemazmur harus sudah membaca dan paham akan bacaan pertama, bacaan kedua dan Injil. Pemazmur harus latihan sebelum tampil. Latihan diadakan setiap hari Selasa, pk. 18.30 – selesai. Jika tidak bisa latihan tidak boleh bertugas. Jika keadaan memaksa harus bertugas, maka harus hanya dibacakan, tidak boleh dinyanyikan.

Pemazmur tidak terlepas dari lektor. Ia adalah pewarta sabda, justru yang menjadi inti sabda pada hari itu. Maka tidak boleh main-main. Ia harus komit pada diri sendiri, serius dan disiplin tinggi.

Sayang sekali, banyak di antara pemazmur yang hanya bermodalkan senang, rela dan bersedia, sedangkan modal suara dan teknik menyanyikan mazmur dan bait pengantar Injil sangat minim.

Semoga banyak umat St. Laurentius yang berbakat turut menjadi pemazmur ini, sehingga suara barisan para malaikat Tuhan itu sungguh mengantar seluruh umat kepada Sang Sabda itu sendiri.